Bagi beberapa orang, September 2021 dapat jadi “September Ceria”, sebab, ragam dukungan sosial (bansos) yang digelontorkan pemerintah menjadi cair pada September 2021. Hal itu jadi kabar baik bagi para calon penerima dukungan sosial. Bansos-bansos itu digulirkan didalam rangka menjaga kekuatan membeli masyarakat waktu jaman PPKM menjadi Juli 2021. Beberapa bansos dianggarkan melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Berbagai Bentuk Bansos Pada September 2021
Dalam jaman PPKM, pemerintah mempertebal anggaran PEN berasal dari Rp 699 triliun ke kisaran Rp 744 triliun. Berikut ini ragam bansos yang dapat dicairkan pemerintah pada September 2021:
Bantuan Subsidi Upah
Pemerintah memberikan dukungan subsidi gaji (BSU) Rp 1 juta kepada pekerja bersama dengan gaji maksimum Rp 3,5 juta. Jika pekerja di lokasi PPKM yang UMK-nya di atas Rp 3,5 juta maka memakai UMK sebagai batas kriteria upah.
Bantuan subsidi upah Wimun ini dapat tetap cair di bulan September, sesudah pada bulan Agustus telah dicairkan untuk gelombang I dan gelombang II. Ada beberapa kriteria yang telah ditentukan pemerintah agar pekerja layak mendapat BSU.
Salah satu kriterianya adalah punyai nomor rekening aktif yang dicantumkan didalam knowledge BPJS Ketenagakerjaan. Pasalnya, pekerja yang mendapat BSU adalah pekerja yang terdaftar sebagai peserta BPJS Naker sampai Juni 2021.
Diskon listrik
Diskon listrik juga lagi cair pada September 2021 mengingat insentif ini diperpanjang sampai Desember 2021. Semula, discount listrik ini dapat berakhir pada September 2021. Stimulus yang diberikan sampai akhir tahun ini meliputi discount tarif listrik dan pelaksanaan pembebasan cost beban atau abonemen.
Pemerintah buat persiapan tambahan anggaran sebesar Rp 1,91 triliun untuk dukungan discount listrik tersebut. Dengan demikian, anggaran discount listrik naik berasal dari Rp 7,58 triliun jadi Rp 9,49 triliun. “Untuk pelanggan yang 450 VA dan 900 VA, kami dapat perpanjang sampai Desember 2021, bersama dengan discount 50 persen (450 VA) dan 25 prosen (900 VA),” ujar Sri Mulyani beberapa waktu lalu.
PKH
Program Keluarga Harapan dapat lagi cair pada September 2021 ini. PKH adalah dukungan yang dimaksudkan untuk ibu hamil sampai anak sekolah. Bantuan bersifat duit tunai dan sembako. Besaran dukungan PKH dapat sesuai bersama dengan anggota keluarga penerima. Pemerintah sendiri telah menganggarkan Rp 28,31 triliun untuk 10 juta KPM.
Melalui PKH, keluarga yang punyai ibu hamil/balita dapat menerima dukungan Rp 3 juta per tahun. Sementara keluarga yang punyai anak SD menerima Rp 900.000 per tahun, anak SMP Rp 1,5 juta per tahun, dan anak SMA Rp 2 juta per tahun. Jika di keluarga tersebut ada penyandang disabilitas/lansia, dukungan yang berhak di terima adalah Rp 2,4 juta.
Jika keluarga punyai 2 orang anak SD, dukungan yang diberikan jadi dobel, yaitu Rp 900.000 ditambah Rp 900.000 per tahun. Artinya, keluarga tersebut mendapat dana tunai Rp 1,8 juta per tahun. Dengan bantuan ini tentu saja akan sangat membantu bagi orang tua untuk menyisihkan uang sebagai bentuk penghiburan keluarga semisal untuk menonton daftar film bioskop 2021.
Bantuan kuota internet
Bantuan kuota internet dapat cair lagi pada September 2021. Bantuan diberikan untuk murid, mahasiswa, sampai guru atau dosen. Mendikbud Ristek Nadiem Makarim sempat menyebutkan, dukungan ini dicairkan pada tanggal 11-15 Agustus 2021. Mekanisme pencairannya adalah sebulan sekali selama 3 bulan di tiap tanggal 11-15 bulan tersebut.
Bantuan kuota internet dapat menyasar pada 26,9 juta siswa, mahasiswa, dan guru/dosen bersama dengan total anggaran Rp 2,3 triliun. Besaran kuota internet yang didapat banyak ragam sesuai jenjang pendidikan. Untuk peserta didik PAUD sebesar 7 GB, peserta didik SD-SMA sebesar 10 GB, pendidik PAUD-SMA 12 GB, dan mahasiswa/dosen 15 GB per bulan. Hal ini juga cukup membantu para orang dewasa yang mencari pemasukan dengan memanfaatkan internet seperti berjualan online maupun mengakses Situs Judi Slot Online Mudah Jackpot.
UKT kuliah
Bantuan selanjutnya yang digulirkan pada September adalah dukungan Uang Kuliah Tunggal (UKT) Rp 2,4 juta. Bantuan diberikan kepada para mahasiswa aktif semester III, semester V, dan semester VII yang membutuhkan. Bantuan pun dapat diberikan kepada mahasiswa yang membutuhkan dan bukan penerima dukungan lainnya, layaknya KIP Kuliah maupun Bidikmisi.
Jika cost kuliah lebih besar berasal dari Rp 2,4 juta, selisih UKT bersama dengan batas maksimal Rp 2,4 juta jadi kebijakan perguruan tinggi sesuai suasana mahasiswa dari bantuan pragmatic slot. Bantuan UKT ini menyasar 310.508 mahasiswa bersama dengan total anggaran Rp 745,2 miliar. Target penerima dukungan adalah 74 prosen mahasiswa aktif berasal dari 419.605 orang yang belum menerima dukungan lain.